Menwa Batalyon 027/BS? Ya, resimen mahasiswa Universitas Borobudur merupakan suatu unit kegiatan mahasiswa yang terdapat di kampus unbor. Kami bukanlah hansip, bukan juga satpol pp dan bahkan bukan tentara. Kami adalah mahasiswa yang mencintai apa yang dipandang sebelah mata oleh halayak banyak yakni bela negara. Mengartikan makna dari bela negara sendiri hingga kini pun kami belum dapat merangkum sebantal tentang apa arti dan makna bela negara itu sendiri. Bagi kami anggota menwa borobudur angkatan Dharma Karaksaka bela negara sendiri adalah suatu cara bagi kami kaum pemuda untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin bagi diri sendiri maupun orang-orang yang berada di sekitar kami. Kami belum mampu mengucap bait argumen hingga berbusa, yang dapat kami lakukan adalah terus belajar dan belajar tentang makna bela negara itu sendiri.
Sedikit cerita tentang pengalamanku sejak berada di menwa borobudur, memang awalnya aku cukup terkagum-kagum melihat sesosok pemuda dan pemudi yang berseragam dan berbaret ungu yang menjadi ciri khas menwa itu sendiri. Berjalan, berlari, berpindah tempat dengan serempak. Tingkah laku mereka mencontohkan sikap yang tertata, teratur, dan terorganisir. Apa mereka tentara ? Tentu saja bukan, mereka adalah mahasiswa yang merupakan seniorku sendiri di kampus. Minatku untuk mengetahui tentang bagaimana mereka bisa menempa diri hingga dapat seperti itu memacu rasa ingin tahuku dan membawaku ke dunia yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya. Ini berbeda dengan kegiatan pramuka disekolah, ini bahkan lebih spesial dari organisasi intra sekolah yang kuikuti semasa di bangku SMP dan SMK di Kota Mojokerto. Menwa ini, menantang !
Awal saya bergabung di resimen mahasiswa universitas borobudur - menwa unbor. Ketika pendaftaran, begitu banyak mahasiswa di kampus yang berminat dan tertarik. Sekejap pun aku sudah membayangkan akan memiliki kawan yang sangat banyak dari berbagai fakultas yang berada di Universitas Borobudur. Memang awalnya saya sempat kaget, dengan pemberitahuan dari pihak menwa yang mengingatkan akan di selenggarakan ujian seleksi untuk masuk menwa. "Mau masuk ini aja ada tes?" pikirku. Tapi sepertinya ini akan menarik. Dari daftar ujian masuk, terdapat ter fisik, tes psikologi, tes kesehatan dan tes wawancara. "Kayak mau masuk tentara aja nih ?!" gumamku. Ketika hari pertama tes, cukup banyak mahasiswa yang ikut serta dalam ujian masuk yang diselenggarakan oleh menwa. Dengan wajah menyeram dan otot yang besar-besar. Peserta ujian berusaha menunjukkan kegaraman mereka dan kepantasan mereka untuk menjadi anggota resimen mahasiswa universitas borobudur. Yah, sepintas ada rasa minder dengan keadaanku yang cukup kurus dan pendek. Dibandingkan mereka, saya tidak ada seujung jaripun bagi mereka.
Ketika tes dimulai, dengan perasaan dag-dig-dug karena optimis akan gagal bersaing dengan orang-wajah-garam-dibuat-buat. Tapi tak sedikitpun saya melemahkan nyali saya dan tentunya semangat saya. "Wajah boleh kalah jelek, tapi semangat tak ada yang menandingi saya!", mencoba meyakinkan diri. Tes demi tes kujalani dengan natural diri saya. Tidak dibuat-buat supaya menjadi lemah dan tentu saja dibuat-buat menjadi lebih dan lebih kuat. Hingga pengumuman hasil tes yang cukup mengembirakan. Dengan badan kecil bin kurus ini ternyata kemampuanku mampu menjadi yang pertama.
“Ini bukan hanyak sekedar nekat, tapi tekad”
. Dan awal semua ini akan dikisahkan telah dimulai, nama-nama mahasiswa yang berhasil lolos dalam tes akan menjadi keluarga sehidup matiku untuk masa-masa yang akan datang.
Sumber : eighTsuN Prb Abul Hasan (KhuZunT)
hoho, saya juga akan berjuang di tes menwa!
BalasHapusSelamat Bergabung...!!!
Hapus* www.surgaindonesia.com
* www.menwaunbor.org