 |
| Sumber : 3.bp |
Terdakwa kasus suap Wisma Atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, menyatakan siap menghadapi tuntutan Jaksa Penuntut Umum.Nazaruddin tiba di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, seorang diri sekitar pukul 15.55 WIB. Sementara kuasa hukumnya sudah lebih dulu tiba di Pengadilan Tipikor. “Saya siap lah, masa nggak siap,” kata Nazaruddin di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin 2 April 2012.
Sore ini Nazaruddin akan menghadapi sidang tuntutan Jaksa Penuntut Umum di Pengadilan Tipikor. Tapi eks Bendahara Umum Partai Demokrat ini mengaku belum sepenuhnya sehat. “Sebenarnya saya masih sakit,” ujar dia.
Sebelumnya, kuasa hukum Nazaruddin, Junimart Girsang, optimis kliennya akan dituntut bebas. Ia beralasan Jaksa Penuntut Umum tidak dapat membuktikan penerimaan uang Rp4,6 miliar yang disebut suap kepada Nazaruddin selaku anggota DPR.“JPU dari Komisi Pemberantasan Korupsi harus obyektif juga. Menurut hukum, tidak berlebihan menuntut dengan bebas karena uang Rp4,6 miliar tidak bisa dihadirkan,” kata Junimart.
Nazaruddin didakwa atas perbuatan menerima suap berupa uang Rp 4,6 miliar. Sementara JPU, tegas Junimart, tidak bisa menghadirkan barang bukti berupa uangRp 4,6 miliar, hanya lima buah cek yang jumlahnya Rp4,6 miliar.
Cek tersebut pun tidak langsung diterima Nazaruddin, melainkan oleh dua orang staf bagian keuangan Permai Grup, yaitu Yulianis dan Oktarina Furi. Oleh karena itu, tidak bisa dibuktikan penerimaan suap atau gratifikasi oleh Nazaruddin.“Nazaruddin kan didakwa melanggar Pasal 5, Pasal 12 dan Pasal 11 UU Tipikor. Tentu harus disertai bukti-bukti. Tetapi, tidak ada satu bukti yang mendukung,” ujar dia.
Sumber : VIVAnews
Sebelumnya, kuasa hukum Nazaruddin, Junimart Girsang, optimis kliennya akan dituntut bebas. Ia beralasan Jaksa Penuntut Umum tidak dapat membuktikan penerimaan uang Rp4,6 miliar yang disebut suap kepada Nazaruddin selaku anggota DPR.“JPU dari Komisi Pemberantasan Korupsi harus obyektif juga. Menurut hukum, tidak berlebihan menuntut dengan bebas karena uang Rp4,6 miliar tidak bisa dihadirkan,” kata Junimart.
Nazaruddin didakwa atas perbuatan menerima suap berupa uang Rp 4,6 miliar. Sementara JPU, tegas Junimart, tidak bisa menghadirkan barang bukti berupa uangRp 4,6 miliar, hanya lima buah cek yang jumlahnya Rp4,6 miliar.
Cek tersebut pun tidak langsung diterima Nazaruddin, melainkan oleh dua orang staf bagian keuangan Permai Grup, yaitu Yulianis dan Oktarina Furi. Oleh karena itu, tidak bisa dibuktikan penerimaan suap atau gratifikasi oleh Nazaruddin.“Nazaruddin kan didakwa melanggar Pasal 5, Pasal 12 dan Pasal 11 UU Tipikor. Tentu harus disertai bukti-bukti. Tetapi, tidak ada satu bukti yang mendukung,” ujar dia.
Sumber : VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
...::: Selamat Datang di blog KhuZunT Blog ini bukan hanya sebagai Forum, tapi inyaallah nantinya akan menjadi web yang memiliki tulisan-tulisan yang lengkap :::...